Sabtu, 09 November 2013

Stevia Pemani Non Kalori


Sehat itu mahal harga nya,itu lah pepatah yang sering saya dengar. Hidup sehatpun tidak harus mengurangi makanan atau minuman manis. Seperti yang saya ketahui banyak penyakit yang diakibatkan karena terlalu banyak mengkonsumsi gula tebu atau pemanis buatan salah satu nya diabetes. Penderita diabetes sangat menghindari mengkonsumsi rasa manis dari gula tebu karena kandungan kalori yang cukup tinggi yaitu 1 sdt mengandung 15 kalori. Ada cara lain untuk mengganti konsumsi gula tebu dengan pemanis lain  yaitu pemanis dari stevia. Daun stevia belum cukup populer dimasyarakat karena masyarakat indonesia hanya mengenal tebu dan aren sebagai pemanis alami. Keunggulan daun stevia tersebut mempunyai tingkat kemanisan berkali lipat daripada kemanisan tebu, pemanis dari stevia tersebut non kalori dan mudah dibudidayakan. Selain daunnya, batang stevia juga mengandung zat pemanis stevioside, tetapi tingkat kemanisannya lebih tinggi pada daunnya.
Daun stevia dapat dimakan langsung atau dicampurkan kedalam minuman dan makanan. Daun yang secara alami menjadi pengganti gula dianggap aman dikonsumsi, tidak mengandung kalori dan tidak merusak gigi. Apabila dicampurkan ke dalam  minuman, daun stevia tidak perlu diseduh dengan air panas karena dapat menyebabkan rasa menjadi getir. Biasanya gula stevia dipakai dalam pembuatan teh atau kopi. Daun Stevia juga menghambat pertumbuhan bakteri dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi. Rasa manis daun stevia berasal dari kandungan di dalam daun yang disebut steviosida. Zat tersebut sebenarnya merupakan  molekul glikosida yang disusun dari glukosa, sophorose dan steviol. Ini yang membuat rasa manis daun stevia berbeda dengan rasa manis gula biasa.

Sehat itu mahal harga nya,itu lah pepatah yang sering saya dengar. Hidup sehatpun tidak harus mengurangi makanan atau minuman manis. Seperti yang saya ketahui banyak penyakit yang diakibatkan karena terlalu banyak mengkonsumsi gula tebu atau pemanis buatan salah satu nya diabetes. Penderita diabetes sangat menghindari mengkonsumsi rasa manis dari gula tebu karena kandungan kalori yang cukup tinggi yaitu 1 sdt mengandung 15 kalori. Ada cara lain untuk mengganti konsumsi gula tebu dengan pemanis lain  yaitu pemanis dari stevia. Daun stevia belum cukup populer dimasyarakat karena masyarakat indonesia hanya mengenal tebu dan aren sebagai pemanis alami. Keunggulan daun stevia tersebut mempunyai tingkat kemanisan berkali lipat daripada kemanisan tebu, pemanis dari stevia tersebut non kalori dan mudah dibudidayakan. Selain daunnya, batang stevia juga mengandung zat pemanis stevioside, tetapi tingkat kemanisannya lebih tinggi pada daunnya.
Daun stevia dapat dimakan langsung atau dicampurkan kedalam minuman dan makanan. Daun yang secara alami menjadi pengganti gula dianggap aman dikonsumsi, tidak mengandung kalori dan tidak merusak gigi. Apabila dicampurkan ke dalam  minuman, daun stevia tidak perlu diseduh dengan air panas karena dapat menyebabkan rasa menjadi getir. Biasanya gula stevia dipakai dalam pembuatan teh atau kopi. Daun Stevia juga menghambat pertumbuhan bakteri dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi. Rasa manis daun stevia berasal dari kandungan di dalam daun yang disebut steviosida. Zat tersebut sebenarnya merupakan  molekul glikosida yang disusun dari glukosa, sophorose dan steviol. Ini yang membuat rasa manis daun stevia berbeda dengan rasa manis gula biasa.
>> Selengkapnya

Jumat, 08 November 2013



Ilmu dan Teknologi Pangan yang sering kita kenal dengan nama ITP atau Teknologi Hasil Pertanian “THP”? Pasti orang awam yang belum tau menganggap kalo ITP atau THP berhubungan dengan tanam menanam, memanen semua tanaman pertanian. Bahkan kadang orang menganggap sebelah mata dengan yg namanya ITP. Kebanyakan masyarakat mengkaitkan dengan embel- embel pertanian dibelakangnya. Mereka tidak salah sih kalau berpikiran seperti itu.  Nah biar tidak ada yang salah berargumen tentang ITP. Mari kita selidiki ITP itu apa sih, setelah lulus nanti kerja apa?

Nah sebelum saya bercerita tentang ITP itu apa. Saya bercerita tentang bagaimana saya bisa kuliah di ITP.
Saya merupakan mahasiswa ITP yang berada di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sekarang ini saya semester akhir dan sedang mengerjakan skripsi sampai bab IV. Berharap sih desember sudah yudisium dan bergelar Atik Shofiati, S.TP. Bagaimana saya bisa masuk ke program studi ITP?  Saya dulu juga tidak begitu mengerti apa itu ITP. Dulu saya bercita- cita ingin kuliah di UNY mulai dari mengikuti tes UM sampai SNMPTN pun saya masih berkeinginan kuliah disana karena cita- cita saya dulu ingin jadi guru biologi, ITP merupakan pilihan kedua saya setelah pendidikan biologi. Alhasil takdir saya memang harus berada disini. Saya pun tidak mempunyai bayangan tentang ITP itu apa dan prospek kerja nya gimana. Awalnya saya kurang tertarik ya belajar di ITP karena mata kuliah semester 1 dan 2 itu seperti mata pelajaran waktu SMA, ada matematika, fisika, Kewarganegaraan. Selain itu juga karena orang- orang tidak tau apa itu ITP. Mereka berpikir kalo prospek kerjanya tidak jauh dari yang namanya pertanian. Mereka berfikir pasti berhubungan dengan sawah ini itu. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai tertarik karena semakin tinggi tingkat semesternya mata kuliahnya lebih spesifik ke pangan dan saya bangga bisa belajar disini karena semua orang butuh makan dan adanya produk pangan yang beraneka ragam itu salah satunya karena ada lulusan dari Ilmu dan Teknologi Pangan, bisa tahu tentang kandungan dalam bahan pangan yang bermanfaat buat tubuh itu apa aj. Selain itu ITP juga bekerja di Badan POM yang meneliti kandungan didalam bahan pangan itu. Itu yang bikin saya bangga. Cukup sampai sini saja saya bercerita tentang pengalaman saya di ITP. Sekarang saatnya kita mengulik tentang ITP.
Apa itu Ilmu dan Teknologi Pangan?
Ilmu pangan sendiri merupakan ilmu yang menerapkan dasar- dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam memepelajari sifat bahan pangan, penyebab kerusakan bahan pangan, dan prinsip- prinsip yang mendasari suatu pengolahan pangan.
Teknologi pangan adalah suatu bidang keahlian yang mempelajari tentang bahan pangan khususnya pasca panen untuk dapat meningkatkan nilai tambahn dari bahan pangan tersebut. Dalam teknologi pangan dipelajari sifat fisis, mikrobiologis dan kimia dari bahan pangan dan proses yang mengolah bahan pangan tersebut (pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan dsb). Aspek yang tercakup didalam pendidikan teknologi pangan adalah penanganan bahan baku, pengembangan dan rekayasa proses, diversivikasi bahan pangan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, keamanan dan kehalalan pangan.
Program studi ilmu dan teknologi pangan
Di beberapa universitas negeri maupun swasta telah banyak didirikan program studi ilmu dan teknologi pangan. Institut Pertanian Bogor yang sering kita sebut “IPB” merupakan universitas pertama di Indonesia yang mempunyai program studi ilmu dan teknologi pangan. Progdi Ilmu dan Teknologi Pangan memiliki prospek yang cukup baik dimasa mendatang karena dengan semakin berkembangnya jaman dan semakin banyaknya kebutuhan pangan di Indonesia membuat industri pangan menjadi semakin bertambah banyak. Kini di Universitas Sebelas Maret “UNS” tempat saya menuntut ilmu juga telah mempunyai progdi ITP.
ITP UNS

Jurusan Teknologi Pertanian merupakan bagian dari Fakultas Pertanian UNS yang terdiri dari program studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) untuk S1 dan Teknologi Hasil Pertanian untuk D3. Jurusan ini berdiri pada tahun 2004. Pada tahun 2004 ITP masih bernama THP dan setelah tahun 2008 nama THP berubah menjadi ITP hingga sekarang ini. Semakin kesini peminat program studi ITP di UNS semakin bertambah. Fasilitas yang dimiliki jurusan ini antara lain Laboratorium Rekayasa Pengolahan Pangan& Hasil Pertanian serta Laboratorium Pangan dan Gizi. Kegiatan mahasiswa jurusan ITP dinaungi oleh Himpunan mahasiswa jurusan yang bernama HIMAGHITA.
Setelah lulus mau bekerja dimana??
Setelah lulus bisa bekerja di:
·         Industri Pangan yang posisinya sebagai Supervisor Quality Control (QC),  Quality Assurance (QA), Manajer produksi, RND, konsultan
·         Konsultan Pangan dan Gizi.
·         Instansi pemerintah: PNS di departemen Pertanian, Balitbang, BSN, Badan POM, LIPI, Departemen perindustrian dan Perdagangan (BPSMB) dll.
·         BUMN di PTPN
·         Wirausaha dibidang pangan (inovasi produk pangan yang sehat dan bergizi)
·         Yang paling akhir bekerja di BANK juga bisa hlo. Gak cuman lulusan ekonomi aja yang bisa kerja di Bank.

*Berbagai sumber*


Ilmu dan Teknologi Pangan yang sering kita kenal dengan nama ITP atau Teknologi Hasil Pertanian “THP”? Pasti orang awam yang belum tau menganggap kalo ITP atau THP berhubungan dengan tanam menanam, memanen semua tanaman pertanian. Bahkan kadang orang menganggap sebelah mata dengan yg namanya ITP. Kebanyakan masyarakat mengkaitkan dengan embel- embel pertanian dibelakangnya. Mereka tidak salah sih kalau berpikiran seperti itu.  Nah biar tidak ada yang salah berargumen tentang ITP. Mari kita selidiki ITP itu apa sih, setelah lulus nanti kerja apa?

Nah sebelum saya bercerita tentang ITP itu apa. Saya bercerita tentang bagaimana saya bisa kuliah di ITP.
Saya merupakan mahasiswa ITP yang berada di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sekarang ini saya semester akhir dan sedang mengerjakan skripsi sampai bab IV. Berharap sih desember sudah yudisium dan bergelar Atik Shofiati, S.TP. Bagaimana saya bisa masuk ke program studi ITP?  Saya dulu juga tidak begitu mengerti apa itu ITP. Dulu saya bercita- cita ingin kuliah di UNY mulai dari mengikuti tes UM sampai SNMPTN pun saya masih berkeinginan kuliah disana karena cita- cita saya dulu ingin jadi guru biologi, ITP merupakan pilihan kedua saya setelah pendidikan biologi. Alhasil takdir saya memang harus berada disini. Saya pun tidak mempunyai bayangan tentang ITP itu apa dan prospek kerja nya gimana. Awalnya saya kurang tertarik ya belajar di ITP karena mata kuliah semester 1 dan 2 itu seperti mata pelajaran waktu SMA, ada matematika, fisika, Kewarganegaraan. Selain itu juga karena orang- orang tidak tau apa itu ITP. Mereka berpikir kalo prospek kerjanya tidak jauh dari yang namanya pertanian. Mereka berfikir pasti berhubungan dengan sawah ini itu. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai tertarik karena semakin tinggi tingkat semesternya mata kuliahnya lebih spesifik ke pangan dan saya bangga bisa belajar disini karena semua orang butuh makan dan adanya produk pangan yang beraneka ragam itu salah satunya karena ada lulusan dari Ilmu dan Teknologi Pangan, bisa tahu tentang kandungan dalam bahan pangan yang bermanfaat buat tubuh itu apa aj. Selain itu ITP juga bekerja di Badan POM yang meneliti kandungan didalam bahan pangan itu. Itu yang bikin saya bangga. Cukup sampai sini saja saya bercerita tentang pengalaman saya di ITP. Sekarang saatnya kita mengulik tentang ITP.
Apa itu Ilmu dan Teknologi Pangan?
Ilmu pangan sendiri merupakan ilmu yang menerapkan dasar- dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam memepelajari sifat bahan pangan, penyebab kerusakan bahan pangan, dan prinsip- prinsip yang mendasari suatu pengolahan pangan.
Teknologi pangan adalah suatu bidang keahlian yang mempelajari tentang bahan pangan khususnya pasca panen untuk dapat meningkatkan nilai tambahn dari bahan pangan tersebut. Dalam teknologi pangan dipelajari sifat fisis, mikrobiologis dan kimia dari bahan pangan dan proses yang mengolah bahan pangan tersebut (pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan dsb). Aspek yang tercakup didalam pendidikan teknologi pangan adalah penanganan bahan baku, pengembangan dan rekayasa proses, diversivikasi bahan pangan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, keamanan dan kehalalan pangan.
Program studi ilmu dan teknologi pangan
Di beberapa universitas negeri maupun swasta telah banyak didirikan program studi ilmu dan teknologi pangan. Institut Pertanian Bogor yang sering kita sebut “IPB” merupakan universitas pertama di Indonesia yang mempunyai program studi ilmu dan teknologi pangan. Progdi Ilmu dan Teknologi Pangan memiliki prospek yang cukup baik dimasa mendatang karena dengan semakin berkembangnya jaman dan semakin banyaknya kebutuhan pangan di Indonesia membuat industri pangan menjadi semakin bertambah banyak. Kini di Universitas Sebelas Maret “UNS” tempat saya menuntut ilmu juga telah mempunyai progdi ITP.
ITP UNS

Jurusan Teknologi Pertanian merupakan bagian dari Fakultas Pertanian UNS yang terdiri dari program studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) untuk S1 dan Teknologi Hasil Pertanian untuk D3. Jurusan ini berdiri pada tahun 2004. Pada tahun 2004 ITP masih bernama THP dan setelah tahun 2008 nama THP berubah menjadi ITP hingga sekarang ini. Semakin kesini peminat program studi ITP di UNS semakin bertambah. Fasilitas yang dimiliki jurusan ini antara lain Laboratorium Rekayasa Pengolahan Pangan& Hasil Pertanian serta Laboratorium Pangan dan Gizi. Kegiatan mahasiswa jurusan ITP dinaungi oleh Himpunan mahasiswa jurusan yang bernama HIMAGHITA.
Setelah lulus mau bekerja dimana??
Setelah lulus bisa bekerja di:
·         Industri Pangan yang posisinya sebagai Supervisor Quality Control (QC),  Quality Assurance (QA), Manajer produksi, RND, konsultan
·         Konsultan Pangan dan Gizi.
·         Instansi pemerintah: PNS di departemen Pertanian, Balitbang, BSN, Badan POM, LIPI, Departemen perindustrian dan Perdagangan (BPSMB) dll.
·         BUMN di PTPN
·         Wirausaha dibidang pangan (inovasi produk pangan yang sehat dan bergizi)
·         Yang paling akhir bekerja di BANK juga bisa hlo. Gak cuman lulusan ekonomi aja yang bisa kerja di Bank.

*Berbagai sumber*
>> Selengkapnya